Kenali 6 Penyebab Lemak di Perut Bawah yang Sering Disepelekan

Lemak di perut bawah sering kali menjadi masalah bagi banyak orang, baik pria raja mahjong maupun wanita. Meski terlihat sepele, penumpukan lemak di bagian ini dapat mengganggu penampilan dan berpotensi memicu masalah kesehatan serius. Sayangnya, beberapa penyebab utama dari lemak di perut bawah sering kali tidak disadari atau bahkan dianggap remeh. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab lemak di perut bawah yang sering disepelekan, agar kamu bisa mulai lebih waspada dan menjaga kesehatan tubuh dengan lebih baik.

1. Kurang Tidur

Salah satu penyebab yang paling sering diabaikan adalah kurang tidur. Banyak orang bonus new member menganggap begadang sebagai hal biasa, padahal tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon tubuh. Kurangnya tidur bisa meningkatkan hormon kortisol (hormon stres) yang dapat merangsang penumpukan lemak di area perut, terutama bagian bawah. Tidur kurang dari 6 jam per malam secara rutin dapat memicu kenaikan berat badan secara perlahan.

2. Stres Berlebihan

Stres berlebihan juga berkontribusi besar terhadap penumpukan lemak di perut bawah. Saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol yang menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak, terutama di bagian tengah tubuh. Tidak hanya itu, stres juga sering membuat seseorang mengonsumsi makanan tinggi gula atau berlemak sebagai pelarian emosional.

3. Konsumsi Makanan Tinggi Gula dan Lemak Trans

Pola makan yang buruk adalah faktor utama yang sering tidak diperhatikan. Makanan tinggi gula seperti minuman manis, camilan, dan makanan olahan bisa menyebabkan lonjakan insulin yang mempercepat penyimpanan lemak. Lemak trans yang banyak ditemukan dalam makanan cepat saji dan makanan kemasan juga diketahui meningkatkan risiko penumpukan lemak visceral, termasuk di area perut bawah.

4. Jarang Bergerak atau Duduk Terlalu Lama

Gaya hidup sedentari atau kurang gerak sangat berpengaruh terhadap distribusi lemak dalam tubuh. Duduk terlalu lama, terutama bagi pekerja kantoran, membuat metabolisme melambat dan kalori yang tidak terbakar akhirnya disimpan sebagai lemak di perut bawah. Berolahraga secara teratur atau sekadar sering berdiri dan berjalan setiap beberapa jam sangat membantu mencegah hal ini.

5. Perubahan Hormon

Khususnya bagi wanita, perubahan hormon seperti saat menstruasi, kehamilan, atau menopause bisa memicu penumpukan lemak di perut bawah. Perubahan kadar estrogen dan progesteron membuat tubuh menyimpan lemak lebih banyak di bagian tertentu. Meski ini adalah proses alami, olahraga dan pola makan sehat tetap bisa membantu mengurangi efeknya.

6. Faktor Genetik

Meski bukan satu-satunya penyebab, faktor genetik juga berperan. Jika orang tua atau anggota keluarga lain cenderung memiliki lemak di perut bawah, maka kemungkinan besar kamu juga akan mengalaminya. Namun, ini bukan berarti kamu tidak bisa mengontrolnya. Gaya hidup sehat tetap menjadi kunci utama untuk mengelolanya.